Kamis, 16 Januari 2014

Sejenak bersamamu kemarin..

Sejenak bersamamu kemarin..

Rabu pagi yang mendung beamaan dengan hari libur ujian akhir semester ganjil. Mengingat dan membayangkan hari kemarin. Sepertinya aku akan lupa tanggal dan waktunya. Tapi aku akan selalu mengingat apa yang kulalukan kemarin. Selama aku masih hidup dan tidak mengalami cidera memori otak. Aku bersyukur kepada Tuhan aku diberi kesempatan untuk menjalani hari itu.

Sejenak waktu bersamamu kemarin. Akan selalu kuingat sebagai salah satu hari paling indah di hari-hari kuliahku. Aku ingat kemarin kita dan beberapa teman setelah pembubaran panitia dan mengadiri rapat. Mencoba mencari gtar baru bersama. Awalnya hanya bercanda, tapi kadang candaan kita itulah yang akan terlaksana. Mungkin kita diingatkan Tuhan untuk tidak teralu serius menjalani hidup ini. Ingatlah tentang spontanitas dan juga kesengangan dengan temanmu. Bersyukur selalu untuk setiap kesempatan.

Sejenak bersamamu kemarin. Aku senang sekali kamu masih menyimpan hadiah ulang tahun ke19 mu dariku. Aku ingat ini kedua kalinya kamu memakianya setelah penyambutan mahasiswa baru tahun 2011. Menyenagkan sekali rasanya.

Sejenak bersamamu kemarin. Aku senang kamu bersedia berangkat bersamaku disamping banyak pilihan lain yang bisa kamu tentukan. Pakde bilang kijang manual? Ah sudah lah, yang penting jadi. Menyadari kamu ada dibelakangku membuatku senang. Pertama kalinya kan kita berkendara bersama cukup jauh.

Sejenak bersamamu kemarin. Aku senang menghabiskan waktu berbelanja denganmu. Aku senang bisa tepat waktu mengambil keranjang beanja sebelum didahuui teman kita yang lain. Supaya aku bisa sejenak menghabiskan waktu bersamamu. Sejenak tertawa bersamamu, memilih bahan makanan bersamamu, dan sejenak berada didekatmu. Ah, menyenangkan.

Sejenak bersamamu kemarin. Aku senang berada disekitarmu ketika kau memasak. Ya, walaupun dengan seadanya, tapi memang menarik melihatmu memasak. Aku menyukainya. Aku senang bisa mengambil kursi dan duduk sambil membantu menyiapkan bahan masakan. Dengan bertingkah seolah aku tau caranya padahal tidak.

Sejenak bersamamu kemarin. Aku senang bisa makan malam bersamamu. Berada tepat disebelahmu walaupun bersama dengan teman-teman disana. Ternyata enak masakannya, dan mungkin juga karena kelaparan. Ah, makanan sederhana yang membuat kita semua bersama menghabiskan waktu dengan gembira. Kebersamaan, jangan pernah mau menukarkan itu dengan apapun.

Sejenak bersamamu kemarin.

Hari ini, sekarang hari baru. Harus menghadapi kenyataan kalu kemarin sudah menjadi kenangan dan menyadari kamu sudah berkomitmen dengannya. Ya sudahlah. Aku juga tidak mengharapkan apapun. Karena memang tidak bisa. Ah, sudahlah. Kenangan yang ada saja cukuplah itu buatku. Sejenak waktu bersamamu. ^_^


Without You.


Aku lelah berjalan dan berdiri dalam kegelapan malam
Aku mengingat kenangan dan menyambutnya dengan air mata
Banyaknya pertemuan kita sepandan dengan semua perpisahan

Aku pernah percaya setiap batas waktu pertemuan kita akan berahir
Sekarang aku merasa malu, bahkan kata itu menyakitkan
Dan saat aku meliahat kebelakang
Aku merasa sendirian..

Ah..
How should I love You
How could I fell You
Without You..

Kenangan yang tidak terhitung memenuhi waktuku
I love You, dan aku merasa sakit karenanya
Aku menyadari dalamnya arti kata ‘Cinta’

Aku masih mengingat
Hari ketika aku mencari hari jawaban esok hari untuk sebuah impian

Ah..
Seperti langit yang tidak terbatasi
Sekali lagi..
Aku menanyakan arti dali lahir dan hidupku sekarang..

Ah..
How should I love You
How could I fell You
Without You..

Puisi ‘Cinta’ yang tidak berkesudahan
Aku akan mempersembahkannya hanya untukmu
Sekarang...


X-Japan..

Pengunjung