Kamis, 25 Juni 2020

Kenapa Aku Minum Alkohol

Kenapa aku minum alkohol

Kenapa aku suka minum alkohol akhir akhir ini, ya setidaknya selama pandemi 2020 ini. Aku jadi sering minum alkohol lagi. Sebenarnya bukan suka yang harus ada, atau sampai gimana ya. Hanya saja, badan ini suka sensainya.

Waktu itu ada teman iseng yang bertanya, kamu masih Kristen apa udah masuk Islam?

Waktu itu aku jawab, sebenarnya aku sekarang tidak ingin dikaitkan dengan satu agama apapun. Sepertinya itu tidak terlalu bermanfaat untuk hidupku. Agnostik abal-abal aja deh. Hahaha

Tapi bukannya aku benci agama lho ya, itu tentu saja terserah pribadi masing-masing. Dan kalau ditanya lagi, aku akan tetep menjawab aku cinta Tuhan Yesus. Aku nggak punya alasan, tapi seperti itulah adanya.

Dan untuk pertanyaan diatas, sepertinya karena aku masih mau boleh minum alkohol, apapun bentuknya. Dan aku masih mau makan daging babi, dengan segala macam bumbunya. Mantap. Dan aku saja masih belum bisa memenuhi kuota pergi ke Gereja seminggu sekali, aku nggak yakin akan bisa untuk menjalankan doa lima kali sehari. Untukku, itu hanya mustahil. So no, I will be Christian as long as I shall life.

So, kenapa aku minum alkohol?

Pertama karena itu nggak melanggar hukum apapun. Setidaknya sekarang. Bebrapa waktu lalau aku pernah baca di Instagram Opini.id mengenai RUU Larangan Meminum Alkohol. Itu kacau banget si, kenapa pula harus ada itu dibahas, nggak penting untuk mengurusi ranah pribadi individu. Keculali kalau yang mabuk itu merusak tempat umum, atau mencederai. Boleh lah itu dihukum. Tapi kalau dilakukan diranah privat dan tidak mengganggu orang lain, just leave it. Please. Sekarang, di Indonesia masih boleh minum aklohol, sebelum undang-undang berkata sebaliknya. Tidak melanggar hokum.

Kemudian minum alkohol aku rasa juga tidak bertentangan dengan alkitab (aku bacanya alkitab ya) yang  tidak boleh itu “menjadi pemabuk”. Jadi kalau kamu minum alkohol sesekali, itu nggak papa dong. Lagian perjamuan kudus juga pakai anggur dan mengandung alkohol, mostly.

Selanjutnya, minum alcohol juga membantuku intuk bisa tidur nyenyak. Karena aku bisa sejenak melupakan penatnya hari hari sendiri saat masa pandemik, atau disaat hidup mencapai ketidakadailan level ekstrim. Hidup tidak pernah adil, tapi ada level yang bisa ditoleransi dan sampai level kampret yang seharusnya tidak begitu. Tapi harus ditelan juga karena begitulah hidup. Tidak selalau susu dan madu, tapi ada raksasa yang harus kamu binasakan juga disana.

Alkohol ini membantu untuk sejenak melupakan masalah hidup. Walaupun untuk semalam, itu akan sangat enak sekali rasanya. Untuk orang yang pernah mencoba, tau bagaimana rasanya. Untuk yang tidak atau belum pernah mencoba, terserah anda untuk menilai dari luar. Masalahnya memang masih akan tetap ada besok paginya, tapi kalau malam ini bisa diusir dulu, itu sepadan menurutku.

Dulu, manusia menetap setelah menjadi pemburu dan pengumpul, itu karena mausia mau memproduksi alkohol juga lho. Dari buah yang di fermentasi. Karena akan sulit untuk memfermentasi sari buah menjadi alkohol kalau selalu berpindah-pindah, maka menetaplah manusia. Mulai menanam buah-buhan dan tanaman lainnya untuk dijadikan alkohol. Manusia memang suka alkohol.

Tapi harus diakui kalau kebanyakan minum alkohol juga tidak enak. Malah akan menurunkan atau bahkan menghilangkan manfaatnya. Ingat kan kata mama kalau apapun yang berlebuhan itu tidak baik. So drink responsibly!

Terus apa yang aku minum sekarang?

Waktu lalu, aku kalau sok bergaya minum wine yang harganya 400k-an per botol. Aku nggak pernah beli yang mahal-malal karena memang nggak mmampu belinya. Miskin mahal anjirr. Aku kan nggak seberada itu, masih perlu makan juga selama sebulan.  Dan ini berlangsung salama beberapa lama.

Sampai akhirnya otakku menyimpulkan, f’’’ it. Beli Anggur Merah Cap Orang Tua aja deh, sama Iceland vodka. Itu dua-duanya produk Indonesia dan murrah merianh ya. Jadi aku tidak merasa bersalah sama dompet kalau belinya. Dan, kadar alkoholnya juga lebih baik dibandingkan yang katanya wine itu. Ya walaupun aku aku nggak tau wine ya, dan wine nya juga nggak mahal-mahal kan. Lokal punya juga.


So, jadilah mereka ini temanku saat aku perlu untuk sekedar rekreasi di akhir pekan. Kawan murah meriah untuk menghibur diri sejenak. Dan kalau ada yang baca ini, pasti ada yang bilang betapa tidak berkelasnya ini. Its oke.

DRINK RESPONSIBLY!


DRINK RESPONSIBLY!


DRINK RESPONSIBLY!

Pengunjung