Kamis, 13 Januari 2022

Moving

Moving could be scary. Berpindah memang terasa menyeramkan. Untuk keluar dari zona nyaman adalah hal yang menyeramkan karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepan. Ketidakpastian yang tidak pasti itu bukanlah perasaan yang menyenangkan. Menyebalkan.


Sejujurnya aku adalah tipe orang yang menyukai lingkungan baru. Dan sejujurnya aku menyukai pekerjaanku yang ini, karena menawarkan banyak kesempatan untuk berpindah-pindah lokasi. Ada teman yang bilang kalau aku ini hanya lari dari kenyataan kehidupan, tapi entahlah aku hanya menyukainya.

Singkat cerita, aku pernah pergi ke beberapa tempat sewaktu aku bekerja. Berawal dari tempat asalku di Lampung, aku bekerja disana sekitar dua tahun. Lalu aku pergi ke Kutacane Aceh Tenggara untuk dua bulan. Menyenangkan rasanya disana, daerah kecil yang sejuk dan hijau. Lalu aku juga pernah ke Kota Medan, atau tepatnya di Deli Serdang. Lalu aku pergi lagi di Surabaya selama lebih sedikit tiga tahun. Kota Pahlawan yang panas itu akan punya tempat di hatiku. Walaupun memang aku tidak pernah terbersit berfikir untuk bisa tinggal disana.

Setelah Surabaya aku pergi ke Kota Makassar. Kota Daeng yang aku ingin sekali jelajahi memang. Dan setelah berada disini beberapa saat, sepertinya baru disinilah aku merasa ingin pensiun. Maksudnya untuk bisa hidup dan menetap disini. Alasannya tentu aku tidaklah yakin, aku juga tidak punya keluarga disini, sangat jauh dari Lampung. tapi ya, aku hanya menyukai ada disini.

Di Makassar ini juga aku berkesempatan untuk pergi ke Kolaka, dan bekerja juga di Konawe Selatan selama hampir enam bulan. Aku akan berkata kalau waktu itu adalah waktu yang menyenangkan, begitu banyak kebebasan disana untuk mengatur semuanya. Di daerah yang cukup sepi dan jauh dari mana-mana itu, cukup damai kurasa. Atau mungkin lebih karena ada saja yang bisa dikerjaan di sana. Aku hanya suka untuk punya sesuatu untuk dikerjakan.

Diantara atau tepatnya di akhir waktuku disana sebelum kembali ke Makassar, aku sempatkan berkunjung ke Kota Kendari. Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara. Dan disanalah, I meet You Angel. One of the happiest moments in my life.

Aku pernah bercerita dengan seorang teman dengan penyesalan patah hati. Katanya kalau dia bisa pergi ke masa lalu dan merubah masa lalu, dia akan menghalangi dirinya yg dulu untuk bertemu dengan mantannya. It's better to just not feeling all that happy but lead to devastating moment and be my drinking buddy.

That's sad, but I could understand what he meant. Trully. I can relate with that. And after my visit to Kendari, I could say that I won't change things about my past, because every step that I take leads to You that day, now.

And ya, I have no idea what the future holds. But if someone asked me, 'What is your dream, and what are you wishing for?' I would answer, My dream is to be with You for the rest of our life, and I wish that dream came true.

So ya, life is hard. It should be. But please keep moving anyway, Daniel. Please.

Pengunjung