Sakaki, Pohon Suci Agama Shinto di Jepang & Legendanya
Di agama Shinto di Jepang, alam merupakan sesuatu yang disucikan. Untuk dapat berhubungan dengan alam artinya dapat berdekatan dengan Tuhan. Objek alam dipuja sebagai roh suci (disebut kami). Terutama pohon Sakaki atau memiliki bahasa latin Cleyera japonica ini.
Pohon sakaki adalah pohon rimbun dengan daun hijau yang ditemukan di dalam mitologi, literatur dan ritual sakral di Jepang.
Saat musim semi, pohon Sakaki mengeluarkan wewangian dengan bunga putih yang berguguran diikuti dengan munculnya buah berbentuk kecil merah tua. Pohon ini tumbuh di bagian bersuhu hangat di Jepang, Korea maupun Cina.
Kojiki (kitab kuno) adalah catatan yang sangat bernilai bagi agama Shinto dan diperkirakan berasal dari abad ke-8.
Berdasarkan tulisan dan referensi lain dari mitologi Jepang, pohon Sakaki memiliki peran yang signifikan di kisah penciptaan Jepang. Pada jaman dahulu hidup pasangan suci bernama Izanagi dan Isanami yang membuat pulau Jepang dan anak-anak mereka menjadi dewa-dewa di berbagai klan orang Jepang.
Anak perempuan mereka, Amaterasu (Dewi yang bersinar nan agung) lahir dari mata kiri sang ayah yang akhirnya menjadi Dewi Matahari. Dari dewi inilah para keluarga kekaisaran Jepang mengakui mereka berasal.
Saudara laki-lakinya Susanoo, dewa badai diberi tugas untuk memimpin lautan, namun sebelum pergi Susanoo menghancurkan sawah-sawah dan menyebabkan tempat tinggal Amaterasu porak poranda.
Karena merasa kesal dan marah, Amaterasu akhirnya pergi ke suatu goa dan menutup diri. Hal ini menyebabkan dunia menjadi gelap gulita.
Untuk memancing Amaterasu keluar dari persembunyiannya, para dewa akhirnya membawa pohon Sakaki bercabang 500 dari Gunung Kaga di surga untuk diletakkan di depan pintu goa yang ditinggali Amaterasu.
Di bagian atas cabang pohon Sakaki dipasang 500 permata, dibagian tengah diletakkan cermin dengan tinggi delapan kaki dan di bagian bawah pohon di letakkan berbagai persembahan.
Para dewa kemudian membuat kegaduhan dan bersenang-senang di luar goa. Amaterasu merasa penasaran mengapa para dewa masih bisa bersuka cita padahal dunia sedang gelap gulita.
Dari luar para dewa mengatakan bahwa di sana terdapat dewi yang lebih bersinar dari diri Amaterasu. Merasa sangat penasaran dengan pesaingnya Amaterasu pun keluar dan melihat pantulan dirinya dari cermin yang terpasang di pohon sakaki.
Sebelum menyadari dirinya dijebak, para dewa melempar shimenawa atau tali suci dari jerami sebelum pintu goa tertutup. Akhirnya dunia pun kembali terang dan kehidupan terus berlanjut.
Amaterasu dipuja di Kuil Besae Ise yang merupakan kuil utama di Jepang. Dewi ini dimanifestasikan dalam cermin yang merupakan salah satu dari tiga harta kekaisaran Jepang.
Sakaki sendiri di letakkan di shinno-mihashira atau tempat pusat suci yang bertempat di atas dan dikelilingi oleh bangunan kuil yang terbuat dari kayu. Biasanya pohon sakaki dipasangi cermin-cermin di kuil Shinto lainnya.
Pohon sakaki kerap kali dijadikan kiasan dalam berbagai literatur dan karya-karya seni di Jepang. Sakaki juga disebut dalam penggalan tulisan kuno keagamaan yang menyebutkan bahwa pohon ini mewakili kesetiaan dan kestabilan selain itu juga mengekspresikan keberadaan yang abadi dan kekuatan dewi di kuil tersebut.
Berbagai upacara keagaaman Shinto menggunakan pohon Sakaki dalam ritualnya. Dalam upacara pita suci yang disebut gohei, menggantung tali jerami suci atau ranting dari pohon suci sakaki digunakan untuk memanggil keberadaan roh suci.
Gohei juga dikenal dengan sebutan Oho-nusa atau persembahan suci dan tetap digunakan dalam berbagai upacara keagamaan penting di Jepang.
Oho-nusa memakai dua tongkat yang dikaitkan berdampingan dan disambung dengan jerami dan beberapa potongan kertas. Satu tongkat tersebut dibuat dari kayu pohon sakaki dan yang lainnya dari bambu.
Selain itu, simbol pemujaan di wilayah Izumo yang melibatkan daun sakaki diikatkan di atas spanduk-spanduk doa yang disebut nobori. Di kuil Izumo terdapat banyak nobori yang menghiasi wilayah kuil dengan warnanya yang putih.
Selasa, 18 September 2012
Kamis, 13 September 2012
Heavenly Days by Aragaki Yui
mezamashi ga naru maeni okite toki wo tomeru
(I turn off the time to wake up before the alarm clock ressounds)
omoida seruno wa mou nantonaku dakedo kimi no koto
(I don't know why but I can already remember you)
ichiokubun no kimi ni aeta kiseki nankamo
(I wonder if, before I know it, I'll forget)
wasureta koto sae mo kitto wasurete shimauno
(Will I end up forgetting even that I've forgotten?)
heavenly days mune no pocket no heya
(Heavenly days, in the room in the pocket of my heart)
kimi no kieta nukumori wo sagasu yo
(I look for your vanished warmth)
mou nido to kimi wo omou koto wa nakutemo
(Even if there's no way to feel you ever again, ah)
mada sugoshi atatakai ano hibi ni kagi wo kakete
(I'm locking up those days that are still a bit warm)
aruki tsukarete suwarikon de tohou ni kurete
(Tired of walking, I sat down and was at a loss, if you were with me)
kanawanai yume unmei toka futari nara ieta
(We could have talked about something like our unbearable dream's fate)
kaisatsuguchi de ienakatta iitakatta
(I couldn't say it by the ticket barrier, I wanted to say)
arigatoutte kotoba wa tabun
(That I feel Thank you are maybe words)
sayonara yorimo kanashii kotoba ni omouno
(much sadder than goodbye)
heavenly days
umaku waraeteta kana
(Heavenly days, I wonder if I could smile properly)
saigo no kiss scene furueru kimi no te mo
(At the scene of our last kiss, I couldn't even)
nigi renakatta namida sae ochi nakatta
(grasp your shivering hands, not even my tears fell, ah)
hitori pocchi ni nari imasara afuredasuyo
(Now that it's too late, they overflow when I'm alone)
heavenly days
mune no pocket no heya
(Heavenly days, in the room in the pocket of my heart)
kimi no kieta nukumori wo sagasu yo
(I look for your vanished warmth)
mou nido to kimi wo omou koto wa nakutemo
(Even if there's no way to feel you ever again, ah)
te wo nobashite mitemo koko ni wa mou inai yo
(Even if I stretch out my hands, you're not here anymore)
atarashii hikari no shita aruki da su yo
(I'll walk on under a new light)
Lagu Heavenly Days - Aragaki Yui.
Let it All Out – Miho Fukuraha
Lirik Lagu Let it All Out Ost Fullmetal Alchemist: Brotherhood
Versi animenya, ed 2.
Let it all out, Let it all out
Let it all out, let itall out
Tsuyogaranakute iidane
Aku tidak harus bertindak kasar kan?
Dareka ga kaitetta
Tulisan yang dibuat seseorang
Kabe no rakugaki no hana ga yureru
Di atas tembok, dimana bunga bergoyang
Jibunrashisa nate daremo wakaranaiyo
Tidak ada yang tau jati diri mereka
Nagai nagai michi no tochuu de
Meskipun kita berdua kalah dan memulai perjalanan panjang ini
Kyuu ni samishikunatte naichau hi mo arukedo
Dan meskipun ada hari dimana kita merasa kesepian dan membuat kita menagis
Namida mo itami mo hoshi ni kaeyou
Ayo kitaubah air mata dan rasa sakit ini menjadi bintang
Ashita wo terasu akari wo tomosou
Ayo kita nyalakan lilin untuk menerangi kita esok
Chiisana te kazashite futari de tsukuoru
Dan kita saling berpegangan tangan diatas api untuk membuat debu bintang
Hoshikuzu wo tsuyoku hikaru eien wo
Dan sebuah keabadian bersinar begitu terang
Sayonara itsuka wa kurukamoshirenai
Perpisahan mungkin tak dapat dihindari
Kisetsu wa soredemo meguri megutteku
Namun musim jelas berubah
Chiisaku mayottemo aruiteku, kimi to aruiteku
Bahkan jika aku kehilangan diriku, aku akan terus berjalan disisimu
Sore dake wa kawaranaideiyoune
Itulah satu hal yang kau ingin tidak pernah berubah.
Versi animenya, ed 2.
Let it all out, Let it all out
Let it all out, let itall out
Tsuyogaranakute iidane
Aku tidak harus bertindak kasar kan?
Dareka ga kaitetta
Tulisan yang dibuat seseorang
Kabe no rakugaki no hana ga yureru
Di atas tembok, dimana bunga bergoyang
Jibunrashisa nate daremo wakaranaiyo
Tidak ada yang tau jati diri mereka
Nagai nagai michi no tochuu de
Meskipun kita berdua kalah dan memulai perjalanan panjang ini
Kyuu ni samishikunatte naichau hi mo arukedo
Dan meskipun ada hari dimana kita merasa kesepian dan membuat kita menagis
Namida mo itami mo hoshi ni kaeyou
Ayo kitaubah air mata dan rasa sakit ini menjadi bintang
Ashita wo terasu akari wo tomosou
Ayo kita nyalakan lilin untuk menerangi kita esok
Chiisana te kazashite futari de tsukuoru
Dan kita saling berpegangan tangan diatas api untuk membuat debu bintang
Hoshikuzu wo tsuyoku hikaru eien wo
Dan sebuah keabadian bersinar begitu terang
Sayonara itsuka wa kurukamoshirenai
Perpisahan mungkin tak dapat dihindari
Kisetsu wa soredemo meguri megutteku
Namun musim jelas berubah
Chiisaku mayottemo aruiteku, kimi to aruiteku
Bahkan jika aku kehilangan diriku, aku akan terus berjalan disisimu
Sore dake wa kawaranaideiyoune
Itulah satu hal yang kau ingin tidak pernah berubah.
Tsunaida Te by Lil'B
Lirik lagu Lil'B yang jadi ost Fullmetal Alchemist: Brotherhood
Versi animenya.
Meguri megutte mo mata koko de aitai
Even if we part and meet again, I want to meet atthis place
Jika kita bertemu lagi, aku mau bertemu di tempat ini
Hagurenai youni kono te wo tsunagunda
Then we’ll hold hands to ensure we’ll never be separeted again
Lalu kitabergandengan tangan dan memastikan kita tidak terpisah lagi
Asashi ga noboru made katari atta ne
We ued to talk all night until the sun rise
Kitaakan berbicara sepanjang malam sampai matahari terbit
Yuuhi ga shizumu made tsunaidate
And held hands till the sun went under the horizon
Dan bergandengan tangan sampai matahari terbenam di cakrawala
Kou yatte asu mo asatte mo tomi ni ayumou hikari to kage
Let’s walk together like this forever, like ight and shadow
Ayo jalan bersama seperti ini selamanya, seperti cahaya dan bayangan
Samishige ni mitsumeru machi no naka de
I stand in the city, staring off into the space with lonely eyes
Aku berdiri di kota ini, memandangi langit dengan tatapan kosong
Nakumori wa hitori ja mitsukara nakute
I can’t find warmth on my own
Aku tidak bisa menemukan kehangatan pada diriku sendiri
Ai ga konna ni tsuyosani naru kara
I first found out that love
Aku akhirnya menyadari bahwa cinta itu
Shittanda kimi ni deaette hajimete
Could provide such strength when I meet you
Bisa begitu memberi kekuatan, ketika aku bertemu denganmu
Meguri megutte mo mata koko de aitai
Even if we part and meet again, I want to meet atthis place
Jika kita bertemu, aku mau bertemu di tempat ini
Hagurenai youni kono te wo tsunagunda
Then we’ll hold hands to ensure we’ll never be separeted again
Lalu kita bergandengan tangan dan memastikan kitatidak terpisah lagi
Hitori ja nemurenai yme wa mirenai kara
I can’t sleep by myself, causeI can’t dream without you
Aku tidak bisa tidursendiri, karena akutidak bisa bermimpi tanpamu
Donna fuan mo todokanai tokoroe
So take me to a place where uncertainity can’t reach us
Jadi bawa aku ke tempat dimana ketidakpastian tidak dapat menjangkau kita
Hoshi mo nai yoru mo terashi tsuzukeyou
And let us bring light to the night sky with no stars
Dan ayo kita bawa terang ke langit malam tanpa bintang
Doko mademo yukeru kimi to nara
So long as you’re with me, I can go to world’s end
Selama kau bersamaku, aku bisa pergi ke ujun dunia
Hitori ja arukenai michi mo fuataari nara
Even if it’s a path I can’t walk on myown
Bahkan jika aku tidak bisa berjalan sendiri
Hana uta utai nagara arukerunda
If you’re by my side, I can walk it while humming a tune
Jikakau berada disisiku, aku bisa berjalan sambil bersenandung
Kimi ga ireba shiawase
If we’re together, the world is mine.
Jika kita bersama, dunia serasa milikku.
Versi animenya.
Meguri megutte mo mata koko de aitai
Even if we part and meet again, I want to meet atthis place
Jika kita bertemu lagi, aku mau bertemu di tempat ini
Hagurenai youni kono te wo tsunagunda
Then we’ll hold hands to ensure we’ll never be separeted again
Lalu kitabergandengan tangan dan memastikan kita tidak terpisah lagi
Asashi ga noboru made katari atta ne
We ued to talk all night until the sun rise
Kitaakan berbicara sepanjang malam sampai matahari terbit
Yuuhi ga shizumu made tsunaidate
And held hands till the sun went under the horizon
Dan bergandengan tangan sampai matahari terbenam di cakrawala
Kou yatte asu mo asatte mo tomi ni ayumou hikari to kage
Let’s walk together like this forever, like ight and shadow
Ayo jalan bersama seperti ini selamanya, seperti cahaya dan bayangan
Samishige ni mitsumeru machi no naka de
I stand in the city, staring off into the space with lonely eyes
Aku berdiri di kota ini, memandangi langit dengan tatapan kosong
Nakumori wa hitori ja mitsukara nakute
I can’t find warmth on my own
Aku tidak bisa menemukan kehangatan pada diriku sendiri
Ai ga konna ni tsuyosani naru kara
I first found out that love
Aku akhirnya menyadari bahwa cinta itu
Shittanda kimi ni deaette hajimete
Could provide such strength when I meet you
Bisa begitu memberi kekuatan, ketika aku bertemu denganmu
Meguri megutte mo mata koko de aitai
Even if we part and meet again, I want to meet atthis place
Jika kita bertemu, aku mau bertemu di tempat ini
Hagurenai youni kono te wo tsunagunda
Then we’ll hold hands to ensure we’ll never be separeted again
Lalu kita bergandengan tangan dan memastikan kitatidak terpisah lagi
Hitori ja nemurenai yme wa mirenai kara
I can’t sleep by myself, causeI can’t dream without you
Aku tidak bisa tidursendiri, karena akutidak bisa bermimpi tanpamu
Donna fuan mo todokanai tokoroe
So take me to a place where uncertainity can’t reach us
Jadi bawa aku ke tempat dimana ketidakpastian tidak dapat menjangkau kita
Hoshi mo nai yoru mo terashi tsuzukeyou
And let us bring light to the night sky with no stars
Dan ayo kita bawa terang ke langit malam tanpa bintang
Doko mademo yukeru kimi to nara
So long as you’re with me, I can go to world’s end
Selama kau bersamaku, aku bisa pergi ke ujun dunia
Hitori ja arukenai michi mo fuataari nara
Even if it’s a path I can’t walk on myown
Bahkan jika aku tidak bisa berjalan sendiri
Hana uta utai nagara arukerunda
If you’re by my side, I can walk it while humming a tune
Jikakau berada disisiku, aku bisa berjalan sambil bersenandung
Kimi ga ireba shiawase
If we’re together, the world is mine.
Jika kita bersama, dunia serasa milikku.
Sabtu, 11 Agustus 2012
Yuki Onna
Kisah Yuki-Onna (Wanita Salju) Merupakan salah satu kisah hantu klasik di Jepang, yang sudah sering diangkat dalam bentuk Opera, bahkan pernah dibuat dalam bentuk film klasik. Kisah hantu tidak klasik ditandai dengan adegan berdarah-darah, namun lebih merupakan cerita yang yang diisi tokoh manusia dan hantu yang melibatkan percintaan, kesedihan yang dalam dan tragedi.
Cerita dimulai dari dua orang penebang kayu bernama Mosaku dan Minokichi yang hidup di daerah provinsi Musashi (terletak di antara Tokyo dan Saitama), Mosaku adalah seorang pria yang berada di usia senja, sementara muridnya , Minokichi adalah seorang pemuda tegap berumur 18 tahun. Setiap hari mereka berangkat pagi-pagi sekali ke sebuah hutan yang jaraknya 5 mil dari desa mereka. Di antara desa mereka dan hutan yang dituju ada sebuah sungai besar yang beraliran deras. Begitu derasnya arus sungai tersebut sehingga tidak ada jembatan yang kuat menahan arus (jembatan yang ada selalu rusak akibat terjangan arus deras). Siapapun yang ingin menyebrangi sungai harus melewatinya dengan bantuan kapal penyebrang kecil.
Suatu hari Mosaku dan Minokichi sedang dalam perjalan pulang. Ketika itu cuaca begitu dingin dan mulai turun badai salju. Saat sampai di di tepi sungai, mereka menemukan bahwa si pengayuh perahu yang menyebrangkan mereka telah pulang ke rumah dan meninggalkan perahunya karena cuaca buruk. Sadar bahwa mereka tidak mungkin menyebrangi sungai, mereka memutuskan bermalam di pondok sementara si pengayuh perahu. Pondok itu benar-benar sederhana, hanya terdiri dari sebuah ruangan tanpa jendela yang berisi dua buah Tatami, tanpa perabotan apapun.
Mosaku dan Minokichi yang sudah lelah segera menutup pintu agar salju tidak masuk ke dalam pondok,lalu kemudian beristirahat. Mereka merasa cukup hangat dan nyaman sehingga Mosaku yang lanjut usia tak lama berbaring langsung tertidur pulas, sementara Minokichi yang masih muda termenung mendeangar suara angin yang menderu yang disertai arus sungai yang bertambah deras. Badai tidak mereda dan udara malah bertambah dingin, namun setelah bersusah payah skhirnya Minokichi tertidur juga.Entah telah berapa lama Minokichi tertidur, tiba-tiba ia terbangun karena merasakan butir-butir salju yang lembut di wajahnya. Ternyata pintu pondok yang mereka diami telah terbuka dengan paksa.
Minokichi melihat seorang wanita dalam pondok, wanita yang putih seperti salju dan memancarkan cahaya seperti salju (Yuki-Akari) sedang membungkuk diatas Mosaku. Ia tengah meniupkan nafasnya yang dingin menyerupai asap putih kepada Mosaku. Minokichi benar-benar terkejut dan ketakutan, ia ingin menjerit namun tak ada sebuah suara pun yang keluar dari mulutnya. saat itulah sang wanita misterius itu beradu pandang dengannya, ia mendekatkan wajahnya pada Minokichi. Dalam ketakutan yang amat sangat, Minokichi merasakan bahwa wanita yang berada di hadapannya adalah seorang wanita yang amat cantik, walaupun sorot matanya membuat tubuhnya gemetar dalam ketakutan.
Wanita itu terus menatap Minokichi dan tiba-tiba tersenyum dan berkata, “aku ingin memperlakukanmu sama seperti orang lain, tapi aku kasihan padamu. Kau, masih muda, begitu tampan, Minokichi. Aku tidak akan menyakitimu tapi jika kau memberitahu siapapun termasuk ibumu tentang apa yang terjadi malam ini… maka aku akan membunuhmu! Ingat apa yang telah kukatakan ini.” Seusai wanita salju itu berkata, ia meninggalkan Minokichi sendirian. Mengira bahwa itu hanyalah mimpi, Minokichi segera bangun dan melihat keluar namun ia tidak melihat siapapun atau apapun. Sambil menutup pintu ia bertanya-tanya apakah bukan angin yang membuka pintu pondok tadi. Ia memanggil Mosaku namun tidak ada jawaban. Minokichi mengulurkan tangan untuk menyentuh Mosaku dan tanpa sengaja ia menyentuh wajah Mosaku, dan ternyata wajahnya telah membeku. Mosaku telah meninggal.
Ketika fajar tiba, badai pun berakhir dan si pengayuh perahu menemukan Minokichi yang tergeletak pingsan di samping Mosaku yang telah meninggal. Ia membawa keduanya menyebrang, lalu menguburkan jenazah Mosaku. Sementara Minokichi dibawa pulang kerumahnya. Setelah sembuh, Minokichi tidak dapat langsung melupakan kejadian yang telah ia alami. Ia dihantui oleh kematian Mosaku, namun ia bersikeras untuk tidak menceritakan kejadian itu pada siapapun, karena ia tidak ingin kehilangan nyawanya. Lama berselang, Minokichi baru berani kembali pada pekerjaan sehari-harinya, menebang kayu, membelahnya menjadi potongan-potongan kecil, lalu menjual kayu tersebut ke pasar dengan bantuan ibunya.
Pada musim dingin tahun berikutnya, Minokichi sedang berada dalam perjalanan pulang melalui jalan setapak di hutan, saat ia berpapasan dengan seorang gadis yang amat cantik, berkulit putih indah, yang hendak melalui jalan yang sama. Minokichi pun menyapa gadis itu dan tanpa disangka gadis itu menjawab dengan suara yang menurut Minokichi adalah suara yang paling merdu didengarnya. Mereka pun mulai berjalan bersama dan bercakap-cakap. Si gadis menceritakan bahwa ia bernama O-Yuki, ia telah kehilangan kedua orangtua, dan untuk menyambung hidupnya ia akan pergi ke Yedo (Edo atau Tokyo) untuk mencari kerabatnya agar dapat membantu mencarikannya pekerjaan sebagai pelayan.
Entah apa yang dirasakan Minokichi, namun rasanya gadis itu nampaknya makin cantik dimatanya. Minokichi pun mulai merasa suka pada gadis itu, sehingga ia memberanikan diri untuk bertanya apakah gadis itu sudah memiliki pasangan. Gadis itu tertawa sambil mengatakan bahwa ia belum memiliki pasangan atau kekasih. Ia pun balik bertanya apakah Minokichi telah memiliki pasangan, dan Minokichi menjawab bahwa ia pun belum memilikinya. Setelah pernyataan ini maka kedua muda-mudi ini tidak berbicara lagi sampai mereka tiba di desa tempat tinggal Minokichi. Namun dalam hati masing-masing telah tumbuh rasa saling menyukai. Maka Minokichi mengundang O-Yuki untuk singgah dan beristirahat di rumahnya. O-Yuki ternyata bukan hanya gadis cantik, namun juga berkelakuan baik. Ibu Minokichi pun tak butuh waktu lama untuk menyukainya. Sampai ia membujuk agar O-Yuki mau menunda perjalanannya ke Yedo. Pada akhirnya O-Yuki tidak pernah melanjutkan perjalanannya ke Yedo, melainkan menetap di desa itu dan tinggal bersama Minokichi dan ibunya, sebagai istri dan menantu.
Lima tahun kemudian ibu Minokichi meninggal, O-Yuki tetap bersama-sama Minokichi, bahkan ia telah melahirkan 10 orang anak lelaki dan perempuan bagi Minokichi. Semuanya tampan dan cantik, serta memiliki kulit putih seindah ibunya. Banyak penduduk desa yang mengagumi O-Yuki. Kebanyakan petani tampak tua setelah melahirkan anak, namun O-Yuki yang telah menjadi ibu 10 anak tetap terlihat cantik. Secantik saat pertama kedatangannya di desa, mereka.
Suatu malam setelah anak-anak tidur, O-Yuki menjahit dibantu dengan sebuah cahaya dari lampu kertas. Minokichi yang sedang menatapnya, tiba-tiba berkata, “Melihat kau menjahit dengan pantulan cahaya di wajahmu, aku teringat suatu hal aneh yang terjadi saat aku masih berusia 18 tahun. Kala itu aku melihat seorang wanita yang secantik dan seputih dirimu… dan ia memang mirip denganmu… “
Tanpa menghentikan pekerjaannya, O-Yuki bertanya, ”ceritakanlah padaku, dimana kau bertemu dengannya?” lalu Minokichi mulai bercerita tentang Mosaku dan pengalamannya di pondok pengayuh perahu. “Entah itu sebuah mimpi atau bukan,tapi saat-saat itulah aku pernah melihat orang secantik engkau. Tentu saja ia pasti bukan manusia dan aku sangat takut padanya. Hingga sekarang pun aku tidak yakin apakah yang aku lihat itu mimpi atau memang benar-benar seorang wanita salju.”
O-Yuki langsung melemparkan jahitannya. Ia mendekati suaminya dan berseru, “itu adalah aku! Bukankah aku telah mengatakan bahwa aku akan membunuhmujika cerita itu pernah keluar dari mulutmu. Sekarang, demi anak-anak kita…” O-Yuki tetap berteriak namun suaranya menjadi penuh kesedihan, “jagalah aak-anak kita, karena jika kamu tidak melakukannya, maka aku akan melakukan hal yang pernah aku katakana padamu…”
Minokichi tidak sempat berkata apa-apa. O-Yuki mulai tidak terlihat dan kemudian menguap menjadi butir-butir salju yang halus,yang menghilang melalui cerobong asap. sejak saat itu, ia tidak pernah terlihat lagi.
Cerita dimulai dari dua orang penebang kayu bernama Mosaku dan Minokichi yang hidup di daerah provinsi Musashi (terletak di antara Tokyo dan Saitama), Mosaku adalah seorang pria yang berada di usia senja, sementara muridnya , Minokichi adalah seorang pemuda tegap berumur 18 tahun. Setiap hari mereka berangkat pagi-pagi sekali ke sebuah hutan yang jaraknya 5 mil dari desa mereka. Di antara desa mereka dan hutan yang dituju ada sebuah sungai besar yang beraliran deras. Begitu derasnya arus sungai tersebut sehingga tidak ada jembatan yang kuat menahan arus (jembatan yang ada selalu rusak akibat terjangan arus deras). Siapapun yang ingin menyebrangi sungai harus melewatinya dengan bantuan kapal penyebrang kecil.
Suatu hari Mosaku dan Minokichi sedang dalam perjalan pulang. Ketika itu cuaca begitu dingin dan mulai turun badai salju. Saat sampai di di tepi sungai, mereka menemukan bahwa si pengayuh perahu yang menyebrangkan mereka telah pulang ke rumah dan meninggalkan perahunya karena cuaca buruk. Sadar bahwa mereka tidak mungkin menyebrangi sungai, mereka memutuskan bermalam di pondok sementara si pengayuh perahu. Pondok itu benar-benar sederhana, hanya terdiri dari sebuah ruangan tanpa jendela yang berisi dua buah Tatami, tanpa perabotan apapun.
Mosaku dan Minokichi yang sudah lelah segera menutup pintu agar salju tidak masuk ke dalam pondok,lalu kemudian beristirahat. Mereka merasa cukup hangat dan nyaman sehingga Mosaku yang lanjut usia tak lama berbaring langsung tertidur pulas, sementara Minokichi yang masih muda termenung mendeangar suara angin yang menderu yang disertai arus sungai yang bertambah deras. Badai tidak mereda dan udara malah bertambah dingin, namun setelah bersusah payah skhirnya Minokichi tertidur juga.Entah telah berapa lama Minokichi tertidur, tiba-tiba ia terbangun karena merasakan butir-butir salju yang lembut di wajahnya. Ternyata pintu pondok yang mereka diami telah terbuka dengan paksa.
Minokichi melihat seorang wanita dalam pondok, wanita yang putih seperti salju dan memancarkan cahaya seperti salju (Yuki-Akari) sedang membungkuk diatas Mosaku. Ia tengah meniupkan nafasnya yang dingin menyerupai asap putih kepada Mosaku. Minokichi benar-benar terkejut dan ketakutan, ia ingin menjerit namun tak ada sebuah suara pun yang keluar dari mulutnya. saat itulah sang wanita misterius itu beradu pandang dengannya, ia mendekatkan wajahnya pada Minokichi. Dalam ketakutan yang amat sangat, Minokichi merasakan bahwa wanita yang berada di hadapannya adalah seorang wanita yang amat cantik, walaupun sorot matanya membuat tubuhnya gemetar dalam ketakutan.
Wanita itu terus menatap Minokichi dan tiba-tiba tersenyum dan berkata, “aku ingin memperlakukanmu sama seperti orang lain, tapi aku kasihan padamu. Kau, masih muda, begitu tampan, Minokichi. Aku tidak akan menyakitimu tapi jika kau memberitahu siapapun termasuk ibumu tentang apa yang terjadi malam ini… maka aku akan membunuhmu! Ingat apa yang telah kukatakan ini.” Seusai wanita salju itu berkata, ia meninggalkan Minokichi sendirian. Mengira bahwa itu hanyalah mimpi, Minokichi segera bangun dan melihat keluar namun ia tidak melihat siapapun atau apapun. Sambil menutup pintu ia bertanya-tanya apakah bukan angin yang membuka pintu pondok tadi. Ia memanggil Mosaku namun tidak ada jawaban. Minokichi mengulurkan tangan untuk menyentuh Mosaku dan tanpa sengaja ia menyentuh wajah Mosaku, dan ternyata wajahnya telah membeku. Mosaku telah meninggal.
Ketika fajar tiba, badai pun berakhir dan si pengayuh perahu menemukan Minokichi yang tergeletak pingsan di samping Mosaku yang telah meninggal. Ia membawa keduanya menyebrang, lalu menguburkan jenazah Mosaku. Sementara Minokichi dibawa pulang kerumahnya. Setelah sembuh, Minokichi tidak dapat langsung melupakan kejadian yang telah ia alami. Ia dihantui oleh kematian Mosaku, namun ia bersikeras untuk tidak menceritakan kejadian itu pada siapapun, karena ia tidak ingin kehilangan nyawanya. Lama berselang, Minokichi baru berani kembali pada pekerjaan sehari-harinya, menebang kayu, membelahnya menjadi potongan-potongan kecil, lalu menjual kayu tersebut ke pasar dengan bantuan ibunya.
Pada musim dingin tahun berikutnya, Minokichi sedang berada dalam perjalanan pulang melalui jalan setapak di hutan, saat ia berpapasan dengan seorang gadis yang amat cantik, berkulit putih indah, yang hendak melalui jalan yang sama. Minokichi pun menyapa gadis itu dan tanpa disangka gadis itu menjawab dengan suara yang menurut Minokichi adalah suara yang paling merdu didengarnya. Mereka pun mulai berjalan bersama dan bercakap-cakap. Si gadis menceritakan bahwa ia bernama O-Yuki, ia telah kehilangan kedua orangtua, dan untuk menyambung hidupnya ia akan pergi ke Yedo (Edo atau Tokyo) untuk mencari kerabatnya agar dapat membantu mencarikannya pekerjaan sebagai pelayan.
Entah apa yang dirasakan Minokichi, namun rasanya gadis itu nampaknya makin cantik dimatanya. Minokichi pun mulai merasa suka pada gadis itu, sehingga ia memberanikan diri untuk bertanya apakah gadis itu sudah memiliki pasangan. Gadis itu tertawa sambil mengatakan bahwa ia belum memiliki pasangan atau kekasih. Ia pun balik bertanya apakah Minokichi telah memiliki pasangan, dan Minokichi menjawab bahwa ia pun belum memilikinya. Setelah pernyataan ini maka kedua muda-mudi ini tidak berbicara lagi sampai mereka tiba di desa tempat tinggal Minokichi. Namun dalam hati masing-masing telah tumbuh rasa saling menyukai. Maka Minokichi mengundang O-Yuki untuk singgah dan beristirahat di rumahnya. O-Yuki ternyata bukan hanya gadis cantik, namun juga berkelakuan baik. Ibu Minokichi pun tak butuh waktu lama untuk menyukainya. Sampai ia membujuk agar O-Yuki mau menunda perjalanannya ke Yedo. Pada akhirnya O-Yuki tidak pernah melanjutkan perjalanannya ke Yedo, melainkan menetap di desa itu dan tinggal bersama Minokichi dan ibunya, sebagai istri dan menantu.
Lima tahun kemudian ibu Minokichi meninggal, O-Yuki tetap bersama-sama Minokichi, bahkan ia telah melahirkan 10 orang anak lelaki dan perempuan bagi Minokichi. Semuanya tampan dan cantik, serta memiliki kulit putih seindah ibunya. Banyak penduduk desa yang mengagumi O-Yuki. Kebanyakan petani tampak tua setelah melahirkan anak, namun O-Yuki yang telah menjadi ibu 10 anak tetap terlihat cantik. Secantik saat pertama kedatangannya di desa, mereka.
Suatu malam setelah anak-anak tidur, O-Yuki menjahit dibantu dengan sebuah cahaya dari lampu kertas. Minokichi yang sedang menatapnya, tiba-tiba berkata, “Melihat kau menjahit dengan pantulan cahaya di wajahmu, aku teringat suatu hal aneh yang terjadi saat aku masih berusia 18 tahun. Kala itu aku melihat seorang wanita yang secantik dan seputih dirimu… dan ia memang mirip denganmu… “
Tanpa menghentikan pekerjaannya, O-Yuki bertanya, ”ceritakanlah padaku, dimana kau bertemu dengannya?” lalu Minokichi mulai bercerita tentang Mosaku dan pengalamannya di pondok pengayuh perahu. “Entah itu sebuah mimpi atau bukan,tapi saat-saat itulah aku pernah melihat orang secantik engkau. Tentu saja ia pasti bukan manusia dan aku sangat takut padanya. Hingga sekarang pun aku tidak yakin apakah yang aku lihat itu mimpi atau memang benar-benar seorang wanita salju.”
O-Yuki langsung melemparkan jahitannya. Ia mendekati suaminya dan berseru, “itu adalah aku! Bukankah aku telah mengatakan bahwa aku akan membunuhmujika cerita itu pernah keluar dari mulutmu. Sekarang, demi anak-anak kita…” O-Yuki tetap berteriak namun suaranya menjadi penuh kesedihan, “jagalah aak-anak kita, karena jika kamu tidak melakukannya, maka aku akan melakukan hal yang pernah aku katakana padamu…”
Minokichi tidak sempat berkata apa-apa. O-Yuki mulai tidak terlihat dan kemudian menguap menjadi butir-butir salju yang halus,yang menghilang melalui cerobong asap. sejak saat itu, ia tidak pernah terlihat lagi.
Kuchisake Onna (裂け女)
Siapa Sebenarnya Kuchisake Onna?
Kalau kamu suka sama cerita-cerita horror dari Jepang, pasti udah gak asing lagi sama nama yang satu ini. Kuchisake Onna...
Legenda ini dikatakan berasal dari seorang perempuan muda bernama Kuchisake Onna yang hidup ratusan tahun yang lalu sebagai istri atau selir dari seorang samurai. Perempuan ini mempunyai wajah yang sangat cantik, karena itu sang samurai berkata tidak akan ada lagi wanita lain yang akan dicintainya.
Tapi rupanya cinta bertepuk sebelah tangan dan perempuan muda tersebut mengkhianati sang samurai dengan berselingkuh. Ketika rahasia gelapnya diketahui, sang samurai tentu merasa sangat cemburu dan langsung naik pitam.
Mata hatinya menjadi gelap dan akal sehatnya sirna. Dia langsung mencabut pedangnya dan membelah celah mulut sang perempuan dari telinga kanan ke telinga kiri. Dia lalu berkata, "Siapa yang akan berpikir kalau kamu cantik sekarang?!"
Mulut Kuchisake Onna menganga terbuka lebar, tapi tidak ada suara apapun yang keluar dari mulutnya. Yang ada hanya darah mengalir deras membasahi kimononya. Matanya melotot dan berlinang air mata menandakan bahwa dia sedang menahan rasa sakit yang teramat sangat. Tapi tetap tidak ada suara apapun yang keluar dari mulutnya.
Dibiarkan begitu saja oleh sang samurai selama berjam-jam lamanya, sampai akhirnya dia meninggal dunia. Karena matinya penasaran, arwahnya masih bergentayangan untuk terus mencari sang samurai dan menuntut balas dendam.
Julukannya adalah setan bermulut celah.
LEGENDA
Dalam legenda, Kuchisake-onna tadinya adalah seorang wanita muda yang hidup pada Zaman Heian. Kemungkinan ia adalah seorang istri atau selir samurai. Ia dikaruniai wajah yang sangat cantik namun sombong, ia juga sering berselingkuh di belakang suaminya. Suaminya merasa sangat cemburu dan dikhianati menyerangnya dan membelah mulutnya dari kuping ke kuping. “Sekarang siapa yang akan berkata kau cantik?” ejek suaminya.
Sementara dalam versi legenda urban, Kuchisake-onna adalah seorang wanita korban operasi wajah yang gagal. Konon katanya, dokter yang mengoperasi wajahnya memakai pomade (jenis minyak rambut) dengan bau yang menusuk. Ketika sedang dioperasi ia tidak bisa tenang karena bau itu sehingga si dokter secara tidak sengaja memotong mulutnya hingga robek. Wanita itu menjadi histeris dan marah lalu membunuh dokter itu. Belakangan ia dibunuh oleh para penduduk kota dan menjadi hantu penasaran. Ada beberapa versi lain mengenai asal-usulnya namun kurang populer, misalnya:
* Korban kecelakaan lalu-lintas yang wajahnya rusak.
* Seorang wanita yang mengalami gangguan kejiwaan sehingga merobek mulutnya dengan benda tajam.
* Seorang wanita korban pemerkosaan yang mulutnya dirobek oleh si pemerkosanya atau ia sendiri yang melakukannya setelah menjadi gila karena perkosaan itu.
* Seorang wanita yang leluhurnya memperoleh uang haram dengan menyembah siluman anjing sehingga anak cucunya dikutuk bermulut robek dan bila mati akan menjadi siluman.
Kuchisake-onna menutupi mulutnya yang robek dengan masker operasi dan sering bergentayangan di kota pada waktu malam, terutama ketika sedang berkabut. Bila bertemu seseorang (terutama anak-anak atau mahasiswa) di jalan yang sepi, ia akan bertanya, “Apakah saya cantik?” (Watashi kirei?) .Bila orang itu menjawab “ya”, ia akan membuka maskernya dan bertanya lagi, “Bahkan bila seperti ini?” Pada saat itu, bila si korban yang biasanya terkejut dan takut menjawab tidak, ia akan membunuhnya dengan gunting, golok, sabit, atau senjata tajam lainnya. Bila si korban tetap menjawab ya setelah melihat wajahnya di balik masker, ia akan gembira dan membebaskannya, namun ada juga yang mengatakan walaupun korban melakukan itu, Kuchisake-onna mengikutinya sampai ke rumah baru akan membunuhnya di depan pintu rumah si korban. Bila korbannya wanita, Kuchisake-onna akan merobek mulutnya hingga serupa dengannya, bila korbannya anak-anak, ia akan memakannya.
Singkat cerita, legenda ini diteruskan turun-temurun sampai sekarang. Mitos yang ada sekarang adalah mitos yang menyatakan bahwa seorang wanita menjelajah di malam hari dengan wajah tertutup oleh masker bedah.
Ketika ia menemukan seorang laki-laki, dia malu-malu akan bertanya, "Apakah aku cantik?" ("Watashi kirei?").
Jika orang itu menjawab "Ya," maka ia akan melepas topeng dan berkata, "Bagaimana kalau sekarang?" ("Kore demo?"). Pada titik ini, jika korban menjawab "Tidak," dia akan membunuh mereka atau memotong mulut mereka menyerupai miliknya dengan gunting atau pisau.
Tapi jika korban mengatakan dia tetap cantik untuk kedua kalinya (setelah sang perempuan membuka maskernya), ia mengikuti korban sampai ke rumah dan membunuh mereka di ambang pintu tempat tinggal mereka.
Jadi berhati-hatilah jika kalian berjalan sendirian di malam hari.
Kuchisake Onna = 口裂け女
Kalau kamu suka sama cerita-cerita horror dari Jepang, pasti udah gak asing lagi sama nama yang satu ini. Kuchisake Onna...
Legenda ini dikatakan berasal dari seorang perempuan muda bernama Kuchisake Onna yang hidup ratusan tahun yang lalu sebagai istri atau selir dari seorang samurai. Perempuan ini mempunyai wajah yang sangat cantik, karena itu sang samurai berkata tidak akan ada lagi wanita lain yang akan dicintainya.
Tapi rupanya cinta bertepuk sebelah tangan dan perempuan muda tersebut mengkhianati sang samurai dengan berselingkuh. Ketika rahasia gelapnya diketahui, sang samurai tentu merasa sangat cemburu dan langsung naik pitam.
Mata hatinya menjadi gelap dan akal sehatnya sirna. Dia langsung mencabut pedangnya dan membelah celah mulut sang perempuan dari telinga kanan ke telinga kiri. Dia lalu berkata, "Siapa yang akan berpikir kalau kamu cantik sekarang?!"
Mulut Kuchisake Onna menganga terbuka lebar, tapi tidak ada suara apapun yang keluar dari mulutnya. Yang ada hanya darah mengalir deras membasahi kimononya. Matanya melotot dan berlinang air mata menandakan bahwa dia sedang menahan rasa sakit yang teramat sangat. Tapi tetap tidak ada suara apapun yang keluar dari mulutnya.
Dibiarkan begitu saja oleh sang samurai selama berjam-jam lamanya, sampai akhirnya dia meninggal dunia. Karena matinya penasaran, arwahnya masih bergentayangan untuk terus mencari sang samurai dan menuntut balas dendam.
Julukannya adalah setan bermulut celah.
LEGENDA
Dalam legenda, Kuchisake-onna tadinya adalah seorang wanita muda yang hidup pada Zaman Heian. Kemungkinan ia adalah seorang istri atau selir samurai. Ia dikaruniai wajah yang sangat cantik namun sombong, ia juga sering berselingkuh di belakang suaminya. Suaminya merasa sangat cemburu dan dikhianati menyerangnya dan membelah mulutnya dari kuping ke kuping. “Sekarang siapa yang akan berkata kau cantik?” ejek suaminya.
Sementara dalam versi legenda urban, Kuchisake-onna adalah seorang wanita korban operasi wajah yang gagal. Konon katanya, dokter yang mengoperasi wajahnya memakai pomade (jenis minyak rambut) dengan bau yang menusuk. Ketika sedang dioperasi ia tidak bisa tenang karena bau itu sehingga si dokter secara tidak sengaja memotong mulutnya hingga robek. Wanita itu menjadi histeris dan marah lalu membunuh dokter itu. Belakangan ia dibunuh oleh para penduduk kota dan menjadi hantu penasaran. Ada beberapa versi lain mengenai asal-usulnya namun kurang populer, misalnya:
* Korban kecelakaan lalu-lintas yang wajahnya rusak.
* Seorang wanita yang mengalami gangguan kejiwaan sehingga merobek mulutnya dengan benda tajam.
* Seorang wanita korban pemerkosaan yang mulutnya dirobek oleh si pemerkosanya atau ia sendiri yang melakukannya setelah menjadi gila karena perkosaan itu.
* Seorang wanita yang leluhurnya memperoleh uang haram dengan menyembah siluman anjing sehingga anak cucunya dikutuk bermulut robek dan bila mati akan menjadi siluman.
Kuchisake-onna menutupi mulutnya yang robek dengan masker operasi dan sering bergentayangan di kota pada waktu malam, terutama ketika sedang berkabut. Bila bertemu seseorang (terutama anak-anak atau mahasiswa) di jalan yang sepi, ia akan bertanya, “Apakah saya cantik?” (Watashi kirei?) .Bila orang itu menjawab “ya”, ia akan membuka maskernya dan bertanya lagi, “Bahkan bila seperti ini?” Pada saat itu, bila si korban yang biasanya terkejut dan takut menjawab tidak, ia akan membunuhnya dengan gunting, golok, sabit, atau senjata tajam lainnya. Bila si korban tetap menjawab ya setelah melihat wajahnya di balik masker, ia akan gembira dan membebaskannya, namun ada juga yang mengatakan walaupun korban melakukan itu, Kuchisake-onna mengikutinya sampai ke rumah baru akan membunuhnya di depan pintu rumah si korban. Bila korbannya wanita, Kuchisake-onna akan merobek mulutnya hingga serupa dengannya, bila korbannya anak-anak, ia akan memakannya.
Singkat cerita, legenda ini diteruskan turun-temurun sampai sekarang. Mitos yang ada sekarang adalah mitos yang menyatakan bahwa seorang wanita menjelajah di malam hari dengan wajah tertutup oleh masker bedah.
Ketika ia menemukan seorang laki-laki, dia malu-malu akan bertanya, "Apakah aku cantik?" ("Watashi kirei?").
Jika orang itu menjawab "Ya," maka ia akan melepas topeng dan berkata, "Bagaimana kalau sekarang?" ("Kore demo?"). Pada titik ini, jika korban menjawab "Tidak," dia akan membunuh mereka atau memotong mulut mereka menyerupai miliknya dengan gunting atau pisau.
Tapi jika korban mengatakan dia tetap cantik untuk kedua kalinya (setelah sang perempuan membuka maskernya), ia mengikuti korban sampai ke rumah dan membunuh mereka di ambang pintu tempat tinggal mereka.
Jadi berhati-hatilah jika kalian berjalan sendirian di malam hari.
Kuchisake Onna = 口裂け女
Selasa, 17 Juli 2012
Princess and Knight
Chapter. 17 Princess and Knight
1Ini adalah hubungan yang kubuat sendiri, berdasarkan hasil imajinasi otakku yang kadang bagus, tapi keseringan aneh sendiri. Aku buat, karena aku suka. Suka aja.
2Princess of Jerusalam and The Knignt of Templar. Sebetulya, kata itu terlintas begitu saja dipikiranku. Dengan kalimat itu, sebenarnya aku mau meyebut Grace dan Daniel. Pinginya memang tersembunyi. Dan, berhasil kayaknya sejauh ini.
3Asal mulannya, dimulai dari kalung yang kami miliki. Grace memiliki kalung dengan Salib Yerusalem, dan aku memakai kalung dengan Salib Templar. Sebuah hal yang unik kan? Makanya aku jadi suka. Jadi ada bahan untuk dibayangkan oleh otakku di malam hari.
4Tambahan lagi, kalung Salib Yerusalem nya si Grace itu terbuat dari kayu, kayaknya si, soalnya warnanya coklat. Bagus, dan memnurutku artinya kalo salib itu dibuat dari pohon yang indah. Memang Putri itu kan cantik. Dan kalung Salib Templarku, itu dari besi. Ya, pas lah, kesatri kan biasanya pake baju zirah dari besi. Kuat, dan pantang menyerah.
5Terus, Yerusalem kan tempat yang spesial dan banyak disukai dan pingin dimiliki oleh banyak orang. Begitu jugaa si Grace ini. Di kan spesial dan karena dia itu anak Tuhan yang cantik, pastinya bayak juga orang yang pingin memilikinya. Wow.
6Knight Templar, aku suka karena mereka orang garis depan waktu pertempuran, dan jadi orang yang terakhir mundur, kalo diperintahkan. Terus, nggak bakalan mundur, walaupun kalah jumlah 1:3. Satu Templar ngelawan tiga musuh. Nah, prinsip kedua itu juga terjadi sekarang.
7Sejauh pengetahuanku aja ya, diantara temen-temenku aja udah ada tiga orang yang mengaku kalo dia suka juga sama si Grace. Keren kan. Aku, dan tiga orang lain. Nggak akan mundur, karena aku kan Knight Templar. Masih satu lawan tiga.
8Tapi, walau bagaimanapu, sebenenya Knight Tempar itu ada kan buat nelindungin Yerusalem. Jadi, aku juga mau deh kalo kayak gitu. Walaupun enggak tau gimana dan apa Putri Yerusalem ini perlu bantuan, kayaknya si nggak, aku tetep mau jadi The Ancien Protector nya deh. Ancient Protector itu dalah satu Hero di DoTA, game.
9Jadi, itulah asal dan alasannya. Dari kalung yang kami miliki. Kalo ada sebutan Princess of Jerusalem yang aku tulis, nanti sebenarya itu mengacu dan ditujukan buat si Grace, anak Tuhan yang cantik.
10Penutup, Grace, yang kusebut Princess of Jerusalem and Yoshimori Daniel de Valen of Orange, The Knight Templar.
Love Never Fail.! And Love are Gratify.
1Ini adalah hubungan yang kubuat sendiri, berdasarkan hasil imajinasi otakku yang kadang bagus, tapi keseringan aneh sendiri. Aku buat, karena aku suka. Suka aja.
2Princess of Jerusalam and The Knignt of Templar. Sebetulya, kata itu terlintas begitu saja dipikiranku. Dengan kalimat itu, sebenarnya aku mau meyebut Grace dan Daniel. Pinginya memang tersembunyi. Dan, berhasil kayaknya sejauh ini.
3Asal mulannya, dimulai dari kalung yang kami miliki. Grace memiliki kalung dengan Salib Yerusalem, dan aku memakai kalung dengan Salib Templar. Sebuah hal yang unik kan? Makanya aku jadi suka. Jadi ada bahan untuk dibayangkan oleh otakku di malam hari.
4Tambahan lagi, kalung Salib Yerusalem nya si Grace itu terbuat dari kayu, kayaknya si, soalnya warnanya coklat. Bagus, dan memnurutku artinya kalo salib itu dibuat dari pohon yang indah. Memang Putri itu kan cantik. Dan kalung Salib Templarku, itu dari besi. Ya, pas lah, kesatri kan biasanya pake baju zirah dari besi. Kuat, dan pantang menyerah.
5Terus, Yerusalem kan tempat yang spesial dan banyak disukai dan pingin dimiliki oleh banyak orang. Begitu jugaa si Grace ini. Di kan spesial dan karena dia itu anak Tuhan yang cantik, pastinya bayak juga orang yang pingin memilikinya. Wow.
6Knight Templar, aku suka karena mereka orang garis depan waktu pertempuran, dan jadi orang yang terakhir mundur, kalo diperintahkan. Terus, nggak bakalan mundur, walaupun kalah jumlah 1:3. Satu Templar ngelawan tiga musuh. Nah, prinsip kedua itu juga terjadi sekarang.
7Sejauh pengetahuanku aja ya, diantara temen-temenku aja udah ada tiga orang yang mengaku kalo dia suka juga sama si Grace. Keren kan. Aku, dan tiga orang lain. Nggak akan mundur, karena aku kan Knight Templar. Masih satu lawan tiga.
8Tapi, walau bagaimanapu, sebenenya Knight Tempar itu ada kan buat nelindungin Yerusalem. Jadi, aku juga mau deh kalo kayak gitu. Walaupun enggak tau gimana dan apa Putri Yerusalem ini perlu bantuan, kayaknya si nggak, aku tetep mau jadi The Ancien Protector nya deh. Ancient Protector itu dalah satu Hero di DoTA, game.
9Jadi, itulah asal dan alasannya. Dari kalung yang kami miliki. Kalo ada sebutan Princess of Jerusalem yang aku tulis, nanti sebenarya itu mengacu dan ditujukan buat si Grace, anak Tuhan yang cantik.
10Penutup, Grace, yang kusebut Princess of Jerusalem and Yoshimori Daniel de Valen of Orange, The Knight Templar.
Love Never Fail.! And Love are Gratify.
Rabu, 06 Juni 2012
No Title
I'm telling You.
I softly whisper.
"You are my Angel"
"Aishitru yo."
Where ever You are, I'll always try to make You smile
I can't promise 'I'm always by Your side'
But I'll try as hard as I can to do it
Whatever You say, this feelins is for You
I can't promise You 'forever'
But 'Aishiteru yo', right now.
I don't need a reason
I just want You.
Alright, day after day
Long time before today
I have a past, You too.
But from today, and the day after.
It's would be nice if You write something in my day.
Day after day.
The Perfect number, of Alphabet.
And Romans number for 6 (six).
Love are Gratify.
I softly whisper.
"You are my Angel"
"Aishitru yo."
Where ever You are, I'll always try to make You smile
I can't promise 'I'm always by Your side'
But I'll try as hard as I can to do it
Whatever You say, this feelins is for You
I can't promise You 'forever'
But 'Aishiteru yo', right now.
I don't need a reason
I just want You.
Alright, day after day
Long time before today
I have a past, You too.
But from today, and the day after.
It's would be nice if You write something in my day.
Day after day.
The Perfect number, of Alphabet.
And Romans number for 6 (six).
Love are Gratify.
Rabu, 23 Mei 2012
Jumat, 27 April 2012
Legenda Amaterasu (Dewi Matahari dalam Mitologi Jepang
Nama lengkap dari Amaterasu adalah "Amaterasu-O-Mi-Kami," yang mungkin secara harfiah diterjemahkan sebagai "dia yang membuat surga bersinar". Dia juga dikenal sebagai Omikami ("illustrious goddess").
Amaterasu, dewi matahari Shinto, adalah yang paling penting dalam kumpulan dewa ajaran Shinto. Dia dianggap nenek moyang kaisar jepang dan merupakan yang paling dihormati di surga. Tapi dia bukanlah yang terkuat, dan pada kenyataannya, banyak cerita-cerita yang menggambarkan dirinya tampak sangat manusiawi,meskipun tentu saja, dalam skala ke-ilahian.
Menurut mitologi Shinto dalam proses penciptaan, Amaterasu lahir ketika Izanagi yang kembali dari kegagalannya untuk menyelamatkan istrinya, Izanami dari Yomi (tanah kematian/underworld). Amaterasu dilahirkannya dari mata kirinya. Dan pada saat yang sama, saudara perempuannya, Dewi Bulan: Tsukiyomi (yang dalam beberapa cerita digambarkan sebagai pria) lahir dari mata kanannya dan yang bungsu, Susanoo (dewa Laut dan Badai), lahir dari hidungnya.
Izanagi (laki-laki) dan Izanami (perempuan) adalah dua dewa pertama yang diciptakan oleh Kunitokotachidan Amenominakanushi, dua dari zōka-sanshin ("three kami/god/spirit of creation") yang menciptakan dan membentuk banyak pulau-pulau dan merupakan leluhur dari tanah Jepang.
Pembagian Kekuasaan dan Kecemburuan Antar Dewa
Izanagi kemudian memberikan Amaterasu manik-manik yang suci (Yasakani no Magatama) dan mengatakan kepadanya bahwa ia akan memerintah atas surga. Sedangkan saudaranya Susano-Wo akan memerintah atas laut.
Tapi Susanoo cemburu pada kakaknya dan mengatakan kepada ayahnya bahwa ia tidak menerimanya dan akan pergi ke Yomi untuk bergabung dengan ibunya, Izanami.
Hal ini membuat Izanagi sangat marah. Ia mengusir Susanoo dari hadapan-nya. Susanoo kemudian pergi menemui kakaknya Amaterasu untuk mengucapkan selamat tinggal, tapi Amaterasu menduga itu hanyalah trik dari Susanoo dan menyiapkan busur dan anak panah bersamanya. Susanoo meyakinkannya ia bermaksud baik dan memprotes kakaknya, tapi akhirnya dia tidak dapat menyembunyikan kecemburuannya. Dia menyarankan diadakannya kontes untuk melihat siapa yang lebih kuat. Siapapun yang dapat menciptakan lebih banyak dewa akan menjadi pemenang, kata Susanoo.
Amaterasu mulai dengan mematahkan pedang adiknya menjadi tiga potong dan memakannya. Ketika dia meludahkan potongan tersebut, kabut terbentuk di udara. Tiga dewi terbentuk dari kabut itu. Susanoo tidak terkesan. Dia mengambil manik-manik kakaknya dan menghancurkan mereka dengan giginya. Lima dewa laki-laki muncul. Susano-Wo merasa menang, tapi Amaterasu menolaknya dengan mengatakan bahwa kelima dewa itu datang dari perhiasannya, sedangkan pedang adiknya hanya memunculkan tiga dewan dan mereka semua perempuan.
Kemarahan Amaterasu
Susanoo mengamuk di seluruh bumi, mengklaim bahwa ia adalah pemenang kompetisi. Dia membanjiri sawah dan menyebabkan kerusakan besar. Dia bahkan mengotori kuil di mana panen padi akan dipersembahkan dan buang air besar di dalamnya. Akhirnya, ia mengambil kuda poni dan dikuliti hidup-hidup, kemudian binatang itu dilemparkan ke ruang suci di mana Amaterasu sedang menenun dengan pembantunya. Sangat malu dan marah, Amaterasu kemudian pergi masuk ke sebuah gua yang gelap, meninggalkan bumi dalam kegelapan dan ketidakseimbangan dan menolak untuk keluar lagi.
Dewa bumi akhirnya, memutuskan untuk mengelabui Amaterasu supaya muncul kembali sehingga dunia tidak lagi diliputi dengan kegelapan. Mereka menempatkan/menggantungkan Yata-no-Kagami, cermin suci yang dibuat oleh Ama-Tsu-Mara dan Ishi-Kori-Dome, di depan gua-nya, bersama dengan ayam yang berkokok sebelum fajar. Kemudian mereka meminta dewi Uzume untuk menari didepan gua. Uzume mulai dengan perlahan-lahan, tapi dengan cepat menemukan ritme-nya. Dewi agak gemuk ini begitu senang bahkan sampai melepaskan dan melempar semua pakaiannya dan menari liar, membuat semua yang melihatnya tertawa sangat keras. Amaterasumendengar suara tawa dan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Ketika ia tiba di mulut gua untuk menyelidiki, ia melihat bayangannya di cermin (Yata-no-Kagami). Penasaran, ia bertanya siapakah dewi indah yang indah itu. Para dewa yang lain mengatakan bahwa itu adalah penggantinya. Terpesona dengan kecantikannya sendiri, ia kemudian muncul perlahan-lahan untuk memeriksa-nya. Tajikawa dengan cepat menutup pintu masuk gua. Dunia akhirnya kembali diterangi oleh cahaya dan keseimbangan tercapai.
Ketika muncul dari kegelapan, Amaterasu menunjukkan kepada orang-orang bagaimana menanam padi dan gandum, menenun, dan membudidayakan ulat sutera. Beberapa orang mengatakan bahwa ia dan pembantunya menenun dan terus menenun kain dari alam semesta.
Sementara itu Susanoo, dihukum oleh para dewa lainnya. Jenggot dan kumisnya dipotong, kuku-kukunya dicabut, dan diusir dari surga. Dia kemudian pergi dan bertualang di bumi. Pada suatu ketika, ia membuh naga berkepala delapan (Yamata no Orochi), ketika mati ekornya berubah menjadi sebuah pedang. Ketika Susanooobertobat dan mengahiri perseteruan dengan kakaknya, ia menyerahkan pedang ini kepada Amaterasu sebagai hadiah yang olehnya kemudian dinamai Ama-no-Murakumo-no-Tsurugi ("Sword of the Gathering Clouds of Heaven") atau nama lainnya, Kusanagi-no-Tsurugi ("Grasscutter Sword").
Kaisar kaisar Jepang Dipercaya Sebagai Keturunan Langsung Amaterasu
Amaterasu kemudian meminta putranya, Ame-No-Oshido-Mimi, untuk menguasai bumi. Namun putranya ini menolak karena menurutnya dunia sudah dipenuhi dengan kekacauan. Ia mengirim cucunya Ninigi-no-Mikoto ke dunia, dan dalam jangka waktu tiga tahun, ia berhasil menguasainya. Ninigi-no-Mikoto adalah nenek-moyang dari kekaisaran Jepang yang merupakan keturunan langsung dari Amaterasu.
Kamis, 26 April 2012
Me and with My Friend.
With Rica Widya Pardosi
With Wenny Siahaan
With Yobeliana (Bella Avon, Angel)
With Christiani Anisa Purnomo
Semuanya berkesan.
-Yoshimori Daniel
With Wenny Siahaan
With Yobeliana (Bella Avon, Angel)
With Christiani Anisa Purnomo
Semuanya berkesan.
-Yoshimori Daniel
Langganan:
Postingan (Atom)