Kalau kau sakit hati, bersyukurlah, karena kau masih punya hati.
Tapi, hati itu merasakan sakit kalo udah 80% rusak lho. Masak kah sampek sesakit itu. What the hell you dare to expecting? ^_^
Ya, tapi mungkin memang akan susuah buat merelakan, apalagi buat sesuatu yang katanya hak dan kepuasan pribadi. Tapi harusnya relakan saja lah hal yang menyakitkan itu. Sakit kok dibiarin, obatin dong. Obatin dengan cara alami yang nggak menyakiti bagian yang lain. Obatin dengan cara alami yang ngg ada efek sampingan yang buruk dimasa yang aka datang.
Lakuin hal baik sekarang.
Tuhan Betkati..
Rabu, 23 Juli 2014
Senin, 03 Februari 2014
Remember me..
Remember me..
Kalo aku punya kesmpatan bat kasih kado, mungkin aku mau kasih bunga plastik di pot keci yang cantik.
“Ingatlah aku seperti bunga ini. Dia kecil sama
sepertiku, tapi cukup indah untuk diperhatikan. Bukan berati aku baik
sebenarnya, tapi kuharap aku bisa dikenang sebagai seseorang yang kecil dan
berlaku baik. Kenanglah aku sebagai orang, temanmu, yang baik. Seperti bunga
kecil ini yang terlihat cantik, biarlah hal baik dari apa yang telah kulakukan
saja yang menjadi kenangan utamamu mengenaiku. Karena kecil, kuharap juga aku
tidak terlalu memakan ruang untuk menyimpannya Ka. Kau bisa meletakkannya
disudut meja, atau tempat lain yang kau mau, terserah padamu. Asal tidak
dibuang, kurasa itu cukup buatku. Mungkin kau juga tidak akan selelu ingat,
tapi sesekali lihatlah dan tersenyumlah didepannya. Karena aku suka senyumanmu,
dan kuharap kau bisa lebih banyak memiliki waktu untuk tersenyum. Kuanggap saat
kau tersenyum didepannya itu berarti kau sedang mengingatku dan tersenyum
karenanya. Cukuplah senyumanmu itu. Remember me..”
Ya, mungkin itu aja
yang mau kusampaikan. Harapan yang susah terjadi kalau aku membuat lebih banyak
masalah daripada hal baiknya. Dan mungkin juga tidak akan teringat lagi kalo
sudah terlupakan. Tapi nggak jadi masalah. Yang penting kan sudah tersampaikan
maksudku. Yang terjadi selanjutya, biarlah terjadi. Remember me..
Bersamamu Lagi..
Bersamamu lagi..
Imlek tahum 2014 Masehi,
malam hari setelah pulang jalan-jalan bersama. Jujur hari ini bukan hari yang
bagus. Sumpah, menyebalkan. Tapi ya, sudahlah. Sudah hampir berahir juga kok
harinya. Aku suka masa lalu, apalagi yang menyenagkan. Jadi disini aku mau
bercerita tentang beberapa hari kemarin saja. Yang menyenangkan.
Bersamamu lagi, terasa menyenagkan. Aku ingat kita berteduh dibawah jembatan penyebrangan yang mungkin belum selsai dibangun. Jam 9-an malam, kita mengindari air hujan bersama disana. Menyenagkan bersamamu disana. Kita duduk mengobrol sambil minum secangkir teh manis hangat dari warung sebelah. Kita sedang menuju tempat makan, sudah berjanji dengan teman, tapi memang hujan yang menghalangi kita dijalan. Kita duduk disana sambil menunggu hujan mereda. Bersamamu lagi.
Bersamamu lagi, hanya
sesaat setelah hujan berhenti dan kita melanjutkan perjalanan, hujan kembali
turun dan memaksa kita berteduh lagi. Disana kita berteduh di emperan kios yang
dulunya wartel. Hujan semakin deras, dan tempatnya tidak lebih baik. Kita
berdiri di dekat rak sepatu tua yang entah bagaimana bisa berada disana. Jujur
aku menikmati suasana itu. Disamping mungkin keinginanmu untuk makan malam,
kurasa menyenangkan bisa berada lama didekatmu. Kita mengisi waktu dengan
mengobrol ringan sambil diiringi dengan sedikit tawa. Menyenangkan bisa
bersamamu lagi.
Bersamamu lagi, aku
suka mendapat sedikit pijatamnu karena badanku memang rada kelelahan. Lalu
dilanjutan dengan sore hari sampai malam yang penuh dengan kata-kata. Sharing
tentang teori dan praktek yang sama-sama mungkin tidak terlalu kita pahami.
Tapi aku senang disana, kuharap kau bisa sedikit terkesan sambil memang
berbincang dengan adik-adik tingkat. Malam yang indah bersamamau lagi.
Bersamamu lagi,
sebenarnya hari itu kita mau minum jus mangga di samping perpus dan liat-liat
isi Musium Lampung. Tapi semua rencana itu tidak ada yang terlaksana. Pertama
jus nggak ada, dan kita di musium jam setengah dua padahal musium tutup jam
dua. Yah, gagal semua dong berati rencananya. Akhirnya kita berkendara berdua
tanpa tujan yang pasti, sampai ahirnya kita tiba-tiba sampai ke Lembah Hijau.
Pertama kalinya kita kesana berdua. Menyenangkan bersamamu disana. Sambil
melihat taman, ikan-ikan, rusa, dan jga koleksi burung-burung dalam sangkar.
Kita duduk di ayunan dan mengobrol disana. Aku senang melihatmu dari dekat
didepanku. Sambil berayun aku memperhatikanmu. Di lembah yang indah bersamamu
lagi.
Bersamamu lagi, kemarin
adalah hari yang menyenagkan. Berusaha mencari bank untuk membayar biaya
kuliah, kita mampir di KCP Unila, KK Way Halim, dan ahirnya sampai di KC
Bandarlampung. Bersamamu diruang tunggu yang lumayan sejuk. Setelahnya kita
main ke Zona 2000, kau bilang kau nggak suka, tapi kau menang di permainan
‘hoki?’ atau semacamnya itu. Senang melihatmu senang. Kemudian kita beli minum
dan snack di supermarket dan berada di tempat makan orang lain selama dua
setengah jam tanpa membeli apapun. Kita duduk berhadapan, mengobrol, dan aku
benyak memperhatikanmu selama itu. Menyenangkan dan tidak bosan sebenarnya,
tapi mungkin tokonya mau tutup, jadi kita sudahi disana dan pulang.
Menyenangkan duduk bersamamu lagi.
Kamis, 16 Januari 2014
Sejenak bersamamu kemarin..
Sejenak bersamamu
kemarin..
Rabu pagi yang mendung
beamaan dengan hari libur ujian akhir semester ganjil. Mengingat dan
membayangkan hari kemarin. Sepertinya aku akan lupa tanggal dan waktunya. Tapi
aku akan selalu mengingat apa yang kulalukan kemarin. Selama aku masih hidup
dan tidak mengalami cidera memori otak. Aku bersyukur kepada Tuhan aku diberi
kesempatan untuk menjalani hari itu.
Sejenak waktu bersamamu kemarin. Akan selalu kuingat sebagai salah satu hari paling indah di hari-hari kuliahku. Aku ingat kemarin kita dan beberapa teman setelah pembubaran panitia dan mengadiri rapat. Mencoba mencari gtar baru bersama. Awalnya hanya bercanda, tapi kadang candaan kita itulah yang akan terlaksana. Mungkin kita diingatkan Tuhan untuk tidak teralu serius menjalani hidup ini. Ingatlah tentang spontanitas dan juga kesengangan dengan temanmu. Bersyukur selalu untuk setiap kesempatan.
Sejenak bersamamu kemarin. Aku senang sekali kamu masih menyimpan hadiah ulang tahun ke19 mu dariku. Aku ingat ini kedua kalinya kamu memakianya setelah penyambutan mahasiswa baru tahun 2011. Menyenagkan sekali rasanya.
Sejenak bersamamu kemarin. Aku senang kamu bersedia berangkat bersamaku disamping banyak pilihan lain yang bisa kamu tentukan. Pakde bilang kijang manual? Ah sudah lah, yang penting jadi. Menyadari kamu ada dibelakangku membuatku senang. Pertama kalinya kan kita berkendara bersama cukup jauh.
Sejenak bersamamu kemarin. Aku senang menghabiskan waktu berbelanja denganmu. Aku senang bisa tepat waktu mengambil keranjang beanja sebelum didahuui teman kita yang lain. Supaya aku bisa sejenak menghabiskan waktu bersamamu. Sejenak tertawa bersamamu, memilih bahan makanan bersamamu, dan sejenak berada didekatmu. Ah, menyenangkan.
Sejenak bersamamu kemarin. Aku senang berada disekitarmu ketika kau memasak. Ya, walaupun dengan seadanya, tapi memang menarik melihatmu memasak. Aku menyukainya. Aku senang bisa mengambil kursi dan duduk sambil membantu menyiapkan bahan masakan. Dengan bertingkah seolah aku tau caranya padahal tidak.
Sejenak bersamamu kemarin. Aku senang bisa makan malam bersamamu. Berada tepat disebelahmu walaupun bersama dengan teman-teman disana. Ternyata enak masakannya, dan mungkin juga karena kelaparan. Ah, makanan sederhana yang membuat kita semua bersama menghabiskan waktu dengan gembira. Kebersamaan, jangan pernah mau menukarkan itu dengan apapun.
Sejenak bersamamu kemarin.
Hari ini, sekarang hari baru. Harus menghadapi
kenyataan kalu kemarin sudah menjadi kenangan dan menyadari kamu sudah
berkomitmen dengannya. Ya sudahlah. Aku juga tidak mengharapkan apapun. Karena
memang tidak bisa. Ah, sudahlah. Kenangan yang ada saja cukuplah itu buatku.
Sejenak waktu bersamamu. ^_^
Without You.
Aku lelah berjalan dan berdiri dalam kegelapan malam
Aku mengingat kenangan dan menyambutnya dengan air mata
Banyaknya pertemuan kita sepandan dengan semua perpisahan
Aku pernah percaya setiap batas waktu pertemuan kita akan berahir
Sekarang aku merasa malu, bahkan kata itu menyakitkan
Dan saat aku meliahat kebelakang
Aku merasa sendirian..
Ah..
How should I love You
How could I fell You
Without You..
Kenangan yang tidak terhitung memenuhi waktuku
I love You, dan aku merasa sakit karenanya
Aku menyadari dalamnya arti kata ‘Cinta’
Aku masih mengingat
Hari ketika aku mencari hari jawaban esok hari untuk sebuah impian
Ah..
Seperti langit yang tidak terbatasi
Sekali lagi..
Aku menanyakan arti dali lahir dan hidupku sekarang..
Ah..
How should I love You
How could I fell You
Without You..
Puisi ‘Cinta’ yang tidak berkesudahan
Aku akan mempersembahkannya hanya untukmu
Sekarang...
X-Japan..
Langganan:
Postingan (Atom)