Yoshimori Daniel
Chronicles
—Rebuild—
Chapter 1.
Tulisan pertama yang gw
tulis setelah Chronicles yang sebelumnya hilang. Sehilang-hilangnya.
Sekarang gw lagi
dengerin ‘obrolan di tetangga sebelah’. Well, lumayan seru kayaknya mereka
ngobrol itu. Tapi, 2 jam tanpa titik yang benar-benar terang? Wah, orang
Indonesia tulen ni kayaknya. Memboroskan waktu, dan jawaban yang dikasih juga
nggak begitu jelas. Orang Indonesia tulen. Hehe...
Disana, aku dengaer
kata kata ‘aku nggak mau dilarang’. What? Kenapa coba harus sampek ada keluar
kata-kata itu? Bukannya semua pilihan itu ada diatangan kita? Kita kan udah
dikasih ‘free will’ sama Tuhan sendiri. Ya, hidupmu ditanganu lah. Terserah
kamu aja gimana mau jalaninnya. Keputusan tertinggi kan tetep akan ada ditanganmu,
yang lain cuman boleh nyaranin. Kalo kamu emang salah ambil pilihan, ya
perbaikilah selama kamu masih bernafas. Hidup yang ditanganmu itu belum
berakhir kalo kamu masih bernafas. Selama kamu masih hidup, bereti kesempatan
masih ada.
Oya, sampaek lupa. Teteangga
sebelah itu, sebenernya nggak terlalau ada hubungan. Makanya tadi gw bilang kok
sempet keluar kata ‘aku nggak mau dilarang’. Mereka cuman ada di satu
perkumpulan, yang satu udah mau keluar, yang lain baru masik. Jadi, bener kan,
kalo kubilang nggak terlalu banyak hubungann. –sekedar penjelasan.
Hm, yg jelas, hidupmu
itu ditanganmu. Itu aja si inti chapter ini. Sekian.
Chapter 2.
For man, its a good
thing if a he have their own girl. But for girl, that is her choice.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar