Ini pelengkap untuk cerita dating when we young. Rasanya akan
kurang kalau aku tidak bercerita atau memberikan kredit kepada teman-temanku
disana. Ya, mungkin aku bukan teman yang baik juga si. Dan rasanya aku juga
tidak punya banyak teman. Tapi yang aku tau, kalau aku perlu apa, aku cuma perlu
telfon dan mereka akan ada, vise versa.
Tidak punya cukup banyak teman seperti yang lainnya buatku
tidak masalah, karena aku merasa cukup demikian.
Teman yang baik itu tau kapan mereka bisa bilang apa. Yang berarti
mereka bisa saling mengatakan apapun dan kapanpun tanpa menyinggung perasaan
satu sama lain. Nggak ada kata kelewatan, dan kalaupun ada itu hanya akan
bertahan selama beberapa saat. Dan walau bagaimanapun, mereka akan membantu
saat diperlukan.
Kalaupun ada teman yang tidak bisa memaafkan, itu lebih
terjadi karena keterpisahan jarak dan waktu yang berbeda. Sehingga tidak bisa
duduk bersama untuk berbicara. Keadaan.
So, selagi disana aku punya teman untuk sekedar diajak duduk dan minum kopi bersama. Selagi aku tidak bersama dengan kamu. Tidak harus yang mahal karena yang aku suka adalah kopi hitam. Dengan jumlah gula yang secukupnya, yang berarti tidak ada. Berjam-jam bisa kami habiskan bersama untuk membicarakan apa saja. Mulai dari gurl, pekerjaan, sampai obrolan ngawur yang membuat tawa terbahak sampai lewat tengah malam.
Ya, aku perlu itu lagi. Kopi, tertawa lepas, dan dosis angin
malam yang mencukupi. Itu yang membuatku bahagia dan membentuk hidup yang layak
dijalani. A happy life.
Aku akan selalu ingat saat duduk bersama di kopi pos, dan
cup-cup. Snack pilus beraneka rasa. Atau duduk di tepi kolam punya Bapak
dibawah pohon yang sekarang sudah tidak ada.
Aku juga akan sesalu ingat duduk di balkon rumah Bro sampai malam, dan kadang dijamu dengan ayam bakarnya yang enak. I do missed that.
Aku rindu minum sekoteng didepan museum yang tidak pernah
aku masuki, dan juga tentu ketopraknya. Yang sayangnya tidak ada di kota ini. Malam
yang panjang di kampus untuk sekedar dapat wifi geratis.
Aku akan merindukan kalau aku pulang kerja ada orang di
rumah kontrakan, walau bagaimanapun keadaan dan berantakannya. Dan walau
akhirnya aku bertindak terlalu berengsek, semoga aku diingat juga kebaikannya,
kalau ada si. Kontrakan akan menjadi kenangan yang baik buatku.
Komunitas prakarsa dan youth.
Mugi mugi Pangeran Kang Gawe Urip mberkahi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar