Kenapa aku minum alkohol
Kenapa aku suka minum alkohol akhir akhir ini, ya setidaknya
selama pandemi 2020 ini. Aku jadi sering minum alkohol lagi. Sebenarnya bukan
suka yang harus ada, atau sampai gimana ya. Hanya saja, badan ini suka
sensainya.
Waktu itu ada teman iseng yang bertanya, kamu masih Kristen
apa udah masuk Islam?
Waktu itu aku jawab, sebenarnya aku sekarang tidak ingin
dikaitkan dengan satu agama apapun. Sepertinya itu tidak terlalu bermanfaat
untuk hidupku. Agnostik abal-abal aja deh. Hahaha
Tapi bukannya aku benci agama lho ya, itu tentu saja
terserah pribadi masing-masing. Dan kalau ditanya lagi, aku akan tetep menjawab
aku cinta Tuhan Yesus. Aku nggak punya alasan, tapi seperti itulah adanya.
Dan untuk pertanyaan diatas, sepertinya karena aku masih mau
boleh minum alkohol, apapun bentuknya. Dan aku masih mau makan daging babi,
dengan segala macam bumbunya. Mantap. Dan aku saja masih belum bisa memenuhi
kuota pergi ke Gereja seminggu sekali, aku nggak yakin akan bisa untuk
menjalankan doa lima kali sehari. Untukku, itu hanya mustahil. So no, I will be
Christian as long as I shall life.
So, kenapa aku minum alkohol?
Pertama karena itu nggak melanggar hukum apapun. Setidaknya sekarang.
Bebrapa waktu lalau aku pernah baca di Instagram Opini.id mengenai RUU Larangan
Meminum Alkohol. Itu kacau banget si, kenapa pula harus ada itu dibahas, nggak
penting untuk mengurusi ranah pribadi individu. Keculali kalau yang mabuk itu merusak
tempat umum, atau mencederai. Boleh lah itu dihukum. Tapi kalau dilakukan
diranah privat dan tidak mengganggu orang lain, just leave it. Please.
Sekarang, di Indonesia masih boleh minum aklohol, sebelum undang-undang berkata
sebaliknya. Tidak melanggar hokum.
Kemudian minum alkohol aku rasa juga tidak bertentangan
dengan alkitab (aku bacanya alkitab ya) yang
tidak boleh itu “menjadi pemabuk”. Jadi kalau kamu minum alkohol sesekali,
itu nggak papa dong. Lagian perjamuan kudus juga pakai anggur dan mengandung alkohol,
mostly.
Selanjutnya, minum alcohol juga membantuku intuk bisa tidur
nyenyak. Karena aku bisa sejenak melupakan penatnya hari hari sendiri saat masa
pandemik, atau disaat hidup mencapai ketidakadailan level ekstrim. Hidup tidak
pernah adil, tapi ada level yang bisa ditoleransi dan sampai level kampret yang
seharusnya tidak begitu. Tapi harus ditelan juga karena begitulah hidup. Tidak selalau
susu dan madu, tapi ada raksasa yang harus kamu binasakan juga disana.
Alkohol ini membantu untuk sejenak melupakan masalah hidup. Walaupun
untuk semalam, itu akan sangat enak sekali rasanya. Untuk orang yang pernah
mencoba, tau bagaimana rasanya. Untuk yang tidak atau belum pernah mencoba, terserah
anda untuk menilai dari luar. Masalahnya memang masih akan tetap ada besok
paginya, tapi kalau malam ini bisa diusir dulu, itu sepadan menurutku.
Dulu, manusia menetap setelah menjadi pemburu dan pengumpul,
itu karena mausia mau memproduksi alkohol juga lho. Dari buah yang di
fermentasi. Karena akan sulit untuk memfermentasi sari buah menjadi alkohol kalau
selalu berpindah-pindah, maka menetaplah manusia. Mulai menanam buah-buhan dan
tanaman lainnya untuk dijadikan alkohol. Manusia memang suka alkohol.
Tapi harus diakui kalau kebanyakan minum alkohol juga tidak
enak. Malah akan menurunkan atau bahkan menghilangkan manfaatnya. Ingat kan
kata mama kalau apapun yang berlebuhan itu tidak baik. So drink responsibly!
Terus apa yang aku minum sekarang?
Waktu lalu, aku kalau sok bergaya minum wine yang harganya
400k-an per botol. Aku nggak pernah beli yang mahal-malal karena memang nggak
mmampu belinya. Miskin mahal anjirr. Aku kan nggak seberada itu, masih perlu
makan juga selama sebulan. Dan ini berlangsung
salama beberapa lama.
Sampai akhirnya otakku menyimpulkan, f’’’ it. Beli Anggur Merah
Cap Orang Tua aja deh, sama Iceland vodka. Itu dua-duanya produk Indonesia dan
murrah merianh ya. Jadi aku tidak merasa bersalah sama dompet kalau belinya. Dan,
kadar alkoholnya juga lebih baik dibandingkan yang katanya wine itu. Ya walaupun
aku aku nggak tau wine ya, dan wine nya juga nggak mahal-mahal kan. Lokal punya
juga.
So, jadilah mereka ini temanku saat aku perlu untuk sekedar
rekreasi di akhir pekan. Kawan murah meriah untuk menghibur diri sejenak. Dan
kalau ada yang baca ini, pasti ada yang bilang betapa tidak berkelasnya ini. Its
oke.
DRINK RESPONSIBLY!
DRINK RESPONSIBLY!
DRINK RESPONSIBLY!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar